Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Peristiwa itu

Gambar
Waktu menunjukkan pukul 01.00 dini hari ketika saya tiba di terminal Cilembang, Tasikmalaya. Saya mencari elf (minibus) yang ke arah Singaparna. Masih kosong. Saya pun mengambil tempat duduk di depan, di samping sopir. Terminal tampak ramai. Beberapa orang nongkrong di warung sekadar menghangatkan badan dengan semangkok bubur kacang atau segelas kopi. Dari arah depan sesosok perempuan muda berusia sekitar pertengahan 20-an mengenakan celana jins, kaos, dan jaket jins sepinggang berjalan ke arah terminal. Saya memperhatikan perempuan itu. Tiba-tiba seorang laki-laki menggendongnya dan membawanya ke dalam elf di depan minibus yang saya naiki. Perempuan itu tampak meronta-ronta, tapi tak mampu melepaskan diri dari cengkeraman laki-laki yang menggendongnya. Sejumlah laki-laki lain mengikutinya sambil tertawa-tawa. Perempuan itu ditidurkan di kursi mobil paling belakang. Masih tampak meronta-ronta dan berteriak-teriak. Tak lama tampak dari kaca belakang kakinya bergerak-gerak terangkat, kal...

Minggat

Gambar
Mata air alam ini begitu bening. Berada di antara rimbunan pohon-pohon di lokasi Pesantren Cipicung, Conggeang, salah satu kecamatan di Sumedang. Sepupu saya dan teman-temannya tampak berenang sambil tertawa-tawa. Pemandangan yang menggoda. Saya pun membuka baju dan langsung bergabung bersama mereka. Entah  berapa lama kami berenang, dan baru selesai setelah hari menjelang sore. Saya berjalan ke arah rumah nenek yang berjarak sekitar satu kilometer dari mata air itu. “Assalamu’alaikum,” kata saya sembari masuk ke rumah. “wa’alaikumussalam. Eteh dari mana?” Tanya nenek. “Berenang di Cipicung,” jawab saya santai. “Lain kali jangan berenang lagi di situ ya? Kalau ada apa-apa nanti Nenek yang disalahin ,” kata Nenek menegur. Baru kali ini nenek melarang. Selama ini nenek selalu membiarkan apa pun yang saya lakukan dan selalu memberikan apa yang saya inginkan, sehingga ketika nenek menegur rasanya sakit sekali. Tidak terima dengan apa yang nenek lakukan, saya masuk ke kamar dan memberes...

Tantangan yang menjadi harapan

Rasanya seperti melihat air di tengah gurun pasir ketika saya melihat postingan FB seorang teman tentang tantangan menulis 30 hari. Yes!! Ini yang kutunggu-tunggu selama ini. Bukan hadiahnya, tapi tantangan menulisnya.  Sudah lama saya ingin menerbitkan buku sendiri, tapi tak pernah terealisasi. Masalahnya cuma dua: Saya tidak konsisten menulis dan tidak fokus. Sulit mempertahankan ‘niat’ dan tetap fokus pada tujuan. Namun saya punya keunikan. Paling tidak unik menurut saya sendiri, hehe… Yakni saya suka hal-hal yang bersifat menantang seperti challenge menulis dan challenges lainnya. Saya orang yang harus ‘dipaksa’ kemudian diberi deadline . Dengan begitu saya akan berusaha sekuat tenaga dan meluangkan waktu untuk menyelesaikannya.  Dulu saya pernah mengikuti kelas dasar menulis online . Gurunya seorang penulis terkenal yang sudah mencetak banyak penulis baru, salah satunya teman saya. Dia sukses menerbitkan beberapa buku.  Tujuan saya mengikuti kelas itu bukan untuk b...